Senin, Juli 4

News | Saingan Social Network Facebook Dari Google



Situs pencari Google meluncurkan
sebuah jejaring sosial baru dalam
websitenya sebagai upaya terbaru
untuk menyaingi Facebook.
Facebook mengklaim digunakan lebih
dari 500 juta pengguna di seluruh
dunia.
Jejaring sosial Google+ , seperti halnya
Facebook, memungkinkan
penggunanya berbagi foto, cerita dan
komentar.
Bedanya, Google+ juga melengkapi
diri dengan peta dan berbagai
gambar yang tersimpan di pusat data
Google.
Selain itu, Google+ mengklaim
bertujuan membantu penggunanya
untuk dengan mudah
mengelompokkan kontak dan teman-
teman mereka dalam sistem grup.
Namun, sejumlah analis mengatakan
Google hanya menampilkan kembali
apa yang dimiliki Facebook dan hanya
menambah fasilitas viceo chat saja.
Google, yang digunakan dua dari tiga
pencarian interner di Amerika Serikat,
menderita sejumlah pukulan dari
Facebook dalam beberapa tahun
terakhir ini.
Sejumlah upaya Google menyaingi
jejaring ciptaan Mark Zuckerberg itu
selalu gagal termasuk Google Wave
dan Google Buzz yang sangat tidak
populer.
Peluncuran terbatas
Versi terbaru Google+ sudah dirilis
untuk pengguna terbatas. Namun,
manajemen Google mengatakan
dalam waktu dekat diharapkan jutaan
orang sudah bisa menggunakan
produk ini.
"Jejaring sosial di internet memerlukan
pemikiran serius. Dan ini saatnya kami
memulainya," kata Presiden Teknik
Google, Vic Gundotra.
"Fasilitas yang ada di jejaring sosial
lain menyulitkan pengguna untuk
menyeleksi sebuah grup kecil,"
tambah Gundotra, merujuk pada
sistem kelompok dalam Facebook.
Meski mengklaim memiliki kelebihan,
para analis internet memprediksi
Google akan kesulitan merebut
pengguna setia Facebook untuk
beralih ke jejaring sosial baru.
"Orang sudah memiliki lingkar
sosialnya di Facebook. Menawarkan
sebuah lingkaran sosial baru adalah
sesuatu yang sangat menantang," kata
analis perusahaan riset eMarketer,
Debra Aho Williamson.
"Ide besar jejaring sosial
Google...mereka sudah melemparkan
berbagai ide selama beberapa tahun
dan tak ada yang sukses," tambah
Williamson.
Bulan April lalu Google mencapai
kesepakatan di luar pengadilan terkait
layanan jejaring sosial Google Buzz.
Sekelompok orang menggugat Google
karena dianggap menipu dan
melanggar privasi pengguna GMail
yang tanpa seizin pengguna langsung
memasukkan mereka ke dalam
jaringan Buzz.



Sumber : www.bbc.co.uk

Tidak ada komentar:

Posting Komentar