Jumat, Juli 8

News | Pilih Video Chat Dari Facebook Atau Google+ ?



Beberapa hari
belakangan, ranah media sosial
tengah diliputi rasa penasaran terkait
lahirnya layanan jejaring sosial
Google+. Namun kini, di tengah
hegemoni situs milik Google itu,
Facebook coba memecah perhatian
lewat layanan video chat terbarunya.
Ya, penggiat media sosial dunia
tengah dimanjakan dengan dua
layanan baru tersebut yang pantas
dikedepankan. Sebab keduanya
digawangi oleh dua raksasa
perusahaan internet yang sudah tak
disangsikan lagi eksistensinya.
Kekuasaan Google di internet
memang sudah meraksasa. Entah
apa ada yang bisa menandingi situs
besutan Larry Page dan Sergey Brin
itu di internet. Yang pasti, trafik
Google saat ini bertengger di
rangking teratas daftar situs-situs
dunia.
Google boleh saja telah meraja di
dunia maya. Namun satu lahan basah
yang belum mereka kuasai adalah
situs jejaring sosial. Oke lah, Google
saat ini sudah punya YouTube,
namun kepopulerannya masih kalah
oleh Facebook.
Google sendiri sejatinya juga sudah
memiliki layanan mirip Facebook,
namanya Orkut yang dirilis Oktober
2006. Ini merupakan jejaring sosial
yang memungkinkan pengguna
menampilkan informasi personal dan
profesional, bertemu teman baru dan
memelihara pertemanan yang sudah
terjalin.
Namun sayang, layanan yang
namanya diambil dari penciptanya,
karyawan Google bernama Orkut
Buyukkokten ini kurang begitu sukses.
Hingga beberapa waktu lalu, Google
menuntaskan rasa penasarannya
lewat jejaring sosial terbarunya --
Google+ -- yang mulai diujicoba
untuk umum. Undangan terbatas
telah diluncurkan pada beberapa
user untuk mencoba Google+,
sebelum nantinya dirilis secara luas.
Dan hasilnya, sejumlah testimoni
positif bermunculan dari para
pengguna dan analis. Bahkan tak
sedikit yang meyakini jika Google+
akan mengakhiri kejayaan
Facebook.
Google+ sendiri memang bisa
dibilang sebagai jawaban sang
raksasa internet terhadap dominasi
Facebook dan sebagai upaya untuk
menyegarkan jejaring sosial di
perangkat mobile maupun web.
Layanan ini berbasis sepenuhnya
pada konsep berbagi. Tidak hanya
foto atau link, namun juga informasi
menarik, istilah baru serta partisipasi
dalam video chat juga telah
disuguhkan.
"Google+ adalah proyek yang
bertujuan untuk membuat aktivitas
berbagi di web mirip dengan apa
yang terjadi di dunia nyata, Anda
berbagi sesuatu yang berbeda
dengan orang yang berbeda-beda,"
ucap Vic Gundotra dari Google,
dilansir Techradar.
Dengan segala iming-iming itu dan
'efek penasaran' yang seakan dibuat,
lantaran baru dirilis terbatas, sontak
saja banyak pengguna internet yang
berlomba-lomba berburu invitation
Google+.
Nah, bagi yang kurang beruntung
belum mendapat undangan karena
sistem undangan itu sudah ditutup
Google, pasti akan lebih penasaran.
Sementara mereka yang telah
berhasil jadi anggota Google+
diharapkan sedikit banyak akan
mengenyampingkan akun Facebook-
nya untuk kemudian menggeluti situs
jejaring sosial baru yang sedang
marak diperbincangkan, yakni Google
+.
Serangan Balasan
Facebook tentu agak terganggu
dengan kondisi di atas. Hal itu terlihat
dari sikap tegas mereka yang
memblokir extension di browser
Chrome yang memungkinkan
pengguna 'memindahkan' teman
Facebooknya ke Google+.
Beruntung, mereka sudah memiliki
senjata guna meredam hegemoni
Google+. Serangan balasan ini pun
telah mulai dilancarkan Mark
Zuckerberg ketika sang miluner muda
melontarkan kalimat: "Facebook akan
meluncurkan 'sesuatu yang
mengagumkan' pekan depan"
sebagai bocoran.
Tentu saja, hal ini cukup menarik
perhatian dan menyita rasa
penasaran tentang apa yang akan
dihadirkan Facebook. Hingga
kemudian tanda tanya itu terjawab
dengan pengumuman kehadiran fitur
video chat Facebook.
Fitur ini merupakan hasil kerjasama
Facebook dengan layanan telepon
internet Skype. Untuk melakukan
video chat, pengguna Facebook yang
komputernya dilengkapi webcam
harus memilih teman chat. Pada
jendela chat yang muncul, klik ikon
video kecil di toolbar berwarna biru
untuk masuk ke fitur video chat.
Memang fitur baru ini masih muda,
belum semua pengguna bisa
menggunakan fitur ini lantaran baru
dirilis secara bertahap hingga
tersedia bagi pengguna secara global.
Namun setidaknya, kehadiran fitur
video chat di Facebook ini cukup
mengalihkan sejenak perhatian
pengguna internet dari Google+.
Entah apa memang momentum
kehadiran layanan ini sengaja diambil
berdekatan atau sekadar kebetulan.
Yang pasti, keduanya kini tengah
berusaha untuk menarik perhatian
pengguna. Jadi, kini terserah Anda
mau memilih yang mana?


Sumber : www.detik.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar